Selasa, 01 April 2014

Tugas Semantik

Nama          : Ratna Sari
Nim            : 1288201020
Kelas          : Bahasa I
Semester    : IV ( Empat )
Tugas         : Semantik ( Simpulan Materi Pertama )
Oleh            : Prof. Dr. Kaharuddin, M.Hum

Semantik
Kata semantik sebenarnya merupakan istilah teknis yang mengacu pada studi tentang makna. Para ahli bahasa memberikan pengertian semantik sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik atau tanda-tanda lingual dengan hal-hal yang ditandainya (makna). Semantik merupakan pusat studi tentang pikiran manusia yaitu proses berpikir, kognisi, dan konseptualisasi. Semua ini saling berkaitan dengan cara mengklasifikasikan dan mengemukakan pengalaman tentang dunia nyata melalui bahasa,  yaitu  memandang dan mengadakan studi terhadap manusia, maka semantik merupakan titik pertemuan berbagai persilangan arus berpikir dan berbagai disiplin ilmu.
Para filsuf dan linguis mempersoalkan makna dalam bentuk hubungan antara bahasa (ujaran), pikiran, dan realitas di alam. Lahirnya teori tentang makna yang berkisar pada hubungan antara ujaran, pikiran, dan realitas di dunia nyata dimaksudkan untuk memberikan penyelesaian mengenai persoalan makna dalam bentuk hubungan antara bahasa, pikiran, dan realitas di alam.
Contoh 1: Saya merinding melihat Ibu itu mengharimau pada anaknya
Pada contoh diatas apabila kita membaca kata “ mengharimau ”, harimau yaitu binatang buas dan suaranya sangat menakutkan, sehingga dalam kalimat tersebut Ibu itu mengharimau dimaknakan sedang memarahi/membentak anakknya.
Contoh 2 : Angkat
·      Dia adalah atlet angkat besi yang hebat ( olahraga mengangkat besi )
·      Bapak Yasin Limpo angkat bicara mengenai keadaan Makassar saat ini ( mulai bicara /berpidato )
·      Perempuan itu angkat kaki dari rumahnya ( pergi meninggalkan tempat; melarikan diri; kabur )
·      Para dosen angkat topi melihat ketua yayasan ( menaruh hormat; kagum )
·      Saya sudah angkat tangan kalau disuruh menghadapi orang itu ( tidak sanggup menghadapi; putus asa )
·      coba siapa yg dapat mengerjakan, angkat tangan ( mengacungkan tangan ke atas tanda menunjukkan diri )
Persoalan makna memang sangat sulit dan ruwet, walaupun makna ini adalah persoalan bahasa, tetapi keterkaiatan dan keterkaitannya dengan segala segi kehidupan manusia sangat erat (Chaer : 27 , 1995). Hubungan kata dengan maknanya memang bersifat arbiter artinya tidak ada hubungan wajib antara deretan fonem pembentuk kata itu dengan maknanya. Namun hubungannya bersifat konvensional, artinya disepakati oleh setiap anggota masyarakat atau suatu bahasa untuk mematuhi hubungan itu.

Manfaat Semantik
Manfaat yang dapat dipetik dari studi semantik sangat tergantung dari bidang apa yang kita geluti sehari-harinya. Bagi seorang wartawan dan reporter dan sejenisnya, semantik memudahkan dalam memilih dan menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat umum.
Bagi mereka yang bekerja berkecimpung dalam bidang penelitian bahasa, pengetahuan semantik akan banyak memberi bekal teoretis kepada penelitian untuk dapat menganalisis bahasa atau bahasa-bahasa yang sedang dipelajarinya.
Manfaat bagi seorang guru atau calon guru ada yang bersifat teoretis dan praktis. Manfaat teoretisnya adalah teori-teori semantik akan membantu seorang guru untuk memahami dengan lebih baik tentang bahasa yang akan disampaikannya saat mengajar sedangkan manfaat praktisnya adalah akan memperoleh berupa kemudahan bagi dirinya dalam menyampaikan ajarannya.
Semantik juga memiliki manfaat untuk masyarakat awam. Bagi masyarakat awam, pengetahuan yang luas akan teori semantik tidak diperlukan, tetapi pemakaian dasar-dasar semantik tentulah masih diperlukan untuk dapat memahami dunia di sekelilingnya yang penuh dengan informasi dan lalu lintas kebahasaan. Sebagai manusia yang bermasyarakat tidak mungkin mereka bisa hidup tanpa memahami alam sekeliling mereka yang berlangsung melalui bahasa.

Klasifikasi Makna
Makna dapat diklasifikasikan atas beberapa kemungkinan sebagai mana diuraikan berikut ini.
1.      Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
2.      Makna Denotatif dan Makna Konotatif
3.      Makna Lugas dan Makna Kias
4.      Makna Luas dan Makna Sempit
Dalam tugas pertama kali ini yang akan dibahasa yaitu “ Makna Leksikal dan Makna Gramatikal ” dimana makna leksikal adalah makna kata yang berdiri sendiri baik dalam bentuk dasar maupun dalam bentuk kompleks (turunan) dan makna yang ada tetap seperti apa yang dapat kita lihat dalam kamus.
Makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat digabungkannya sebuah kata dalam suatu kalimat. Makna gramatikal dapat pula timbul sebagai akibat dari proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi dan komposisi.
Contoh 1 : “ Mata
Kata orang mata yang sipit itu seperti orang Cina
Mata kuliah hari ini adalah semantik
Mata pencaharian penduduk Maros lebih banyak bertani
Mata pisau ibu tidak tajam lagi
Pada contoh diatas sangat jelas bahwa makna sesungguhnya dari “ Mata ” adalah salah satu panca indra yang dipakai untuk melihat ( makna sebanarnya ), tetapi apabila digabungkan dengan sebuah kata lain maka maknanya pun berubah.
Contoh 2 : Sayang ”
Saya sangat menyayangi anak kucing itu
Saya sangat menyayangkan anak kucing itu
Dari contoh diatas menjelaskan pada kalimat pertama dimaknakan bahwa saya sangat sayang kepada anak kucing itu, sedangkan pada kalimat kedua saya merasa menyesalkan kucing itu. Kata “ Sayang ”  apabila mengalami proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi dan komposisi, maka terjadi perubahan makna.