Jumat, 12 September 2014

Cuap Cuap Saja

Kita berusaha menghindari diri dari segala pesakitan yang pada kenyataan telah mendarah daging pada tubuh kita.
Kalian tahu sakit ??
Bukan sakit kepala, sakit perut, atau sakit gigi., BUKAN, bukan itu maksudku teman. Selalu ada yang mengingatkan, air mata adalah deras yang selalu ditimba tiap malam. Larut malam, terserap kesedihan. Dan esoknya berpura-pura kuat padahal hati sedang begelut luka.

Hei ngapain kamu di sini ? Aku memandang perempuan dengan kaos hitamnya sedang menyendiri di sudut ruangan .
Aku mulai berjalan mendekatinya, tanpa ragu Aku menghempaskan tanganku di pundaknya.

" Ani ?? Kamu nangis ?? Kamu kenapa ?? " Tanyaku heran. Aku sempat tak percaya tadi Ani tertawa, bercanda-canda denganku dan teman-teman lainnya, kok malah nangis sendiri.

" Ahh tidak apa-apa, Aku hanya kelilipan Rat " mengusap air matanya dengan jilbab orange yang sudah mulai membasah, nampaknya Ani menangis sudah terlalu lama

" Percuma Ani, Kamu bohong kan ? Aku tahu itu ? Sekarang jujurlah apa yang terjadi ? " Sambil memegang tangannya yang halus, Aku pun mengiringnya untuk duduk di kursi dan menenangkannya mencoba agar Ani mau bicara.

" Rat Aku cengeng, cengen banget , dari semalam Aku menangis seperti Ani " terisak-isak suara sendu keluar di bibirnya

" Tapi tadi ?? "

" Yah semua itu bohong, Aku mencoba menutupi semua, di balik candaku tadi jujur Aku ... Akuuuu..." dengan mata berlinang airmata mencoba menutup mukanya dengan kedua tangannya..

" Yah Aku tahu semuanya kok, pasti gara-gara Ardan kan ? " kenapa lagi ?? "

" iyah Rat, kemarin dia marah-marah terus, katanya saya berubah, kurang perhatian lagi, sok sibuk " masih dengan suara isaknya.

" Alaaahh_Ardan selalu begitu, saya kan sudah bilang Ani kamu jangan terlalu serius sama orang yang selalu membuatmu menangis, nyeseekk tauu, harusnya tuh dia mengerti dengan keadaanmu dan alasan-alasanmu. " mukaku mulai masam kecut.

" Rat Aku menyayanginya, biar bagainamapun, kerasnya, emosianya, tapi kalau terlanjur cinta begini kan susah Rat " Ani berkata lembut dan penuh keyakinan

" Yah udah jangan nangis kalau begitu, inikan pilihannmu harusnya kamu nikmati saja di setiap prosesnya, bukan menangis begitu yang malah akan membuatmu terpuruk dan merasa bersalah "

Cuap-Cuap....

Hampir semua perempuan menangis karena laki-laki yang mereka cintai. Tapi dengan kelembutan perempuan semua tak dipedulikan. Aku setuju itu tapi setidaknya seorang laki-laki harus lebih mengerti tentang perasaan perempuannya.

persakitan-persakitan yang dialami perempuan itu sungguh sulit, mencoba tetawa, bahagia tapi hatinya belum tentu seperti itu.

Satu sikap yang tidak Aku sukai itu jika ada orang yang selalu melarang pasangannya " posesif ". Kenapa ? yah menjalin sebuah hubungan itu bukan untuk memenjarakan kebebasan. Kalau memang kasih itu tulus tentu ada kepercayaan di dalamnya. 

ada salah satu temanku bahkan rela menutup semua akun social medianya hanya karena kekasihnya. Aku pernah merasa salut kepadanya karena Dia bisa menjadi perempuan penurut.

Kamu chat sama siapa lagi? kenapa banyak nomer HP cowok di hp mu? sms siapa nih? kok ada nomer baru ? kenapa sms ku tidak di balas? pasti sibuk dengan laki-laki/perempuan lain yah ?

ahhh_gila orang-orang seperti itu sangat menyebalkan penuh kecurigaan.

belum lagi kalau orang yang kita sangat sayangi malah pergi meninggalkan kita hanya karena orang lain, dengan alasan Kamu sudah berubah, kamu kurang perhatian, kamu terlalu sibuk.

sakit memang sakit tapi kalau kita orang dewasa pasti kita akan menanggapinya dengan bijak.
satu hal yang perlu kita tahu " setiap pilihan pasti ada resikonya " jadi nikmati sajalah setiap pilihan yang kamu pilih. Kalau akhirnya sedih, itu resikonya, kalau akhirnya bahagia itu juga resikonya. Tergantung orang-orang yang menjalaninya. Keep Smile :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar