terlantik pada barisan biru
Kau pelukis angkara di permukaan mata
Hei mengertilah sedikit kawan
Kita sama-sama pada hijau hitam bermotif
Tapi Kau terlalu sengit
sedang kami menuruti pendar yang kau beri
Kau selalu terpanggil pertama
dengan suguhan puji-puji
Ingatlah sekali lagi
kita berotasi pada waktu yang sama
Kau
tak peduli awan atau abu
membawa sekarat lalu mati
ahh.. ini semua konyol
yah Kau.. Kau dan Kau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar