Akupun lebih dulu datang ke tempat jnjian kami. Setelah beberapa menit menunggu di depan pintu masuk, perempuan itu datang, Dia turun dari motor maticnya dan segera mendatangiku, dengan langkahnya yang anggun, wajahnya cantik dipoles make up dengan lekuk alis coklat yang indah, sedikit lipstik warna merah muda, rambutnya terurai lurus dan sedikit berponi. Dia mengenakan baju berkain sifon warna hijau, dengan celana jeans hitam, sepatu yang dia kenakan sepertinya sepatu mahal, begitupun tasnya. Aku tahu itu, karena aku sering melihatnya di toko-toko ternama. Ahh, aku memang berbeda dengan perempuan itu, penampilannya menarik dan terlihat modis.
" Berani juga kamu datang ? " katanya ketika melihatku
" Kan kamu yang minta " jawabku dengan santai
Dia pun mengajaknya duduk, mengambil tempat di pojok, kami duduk
berhadapan.
" Aku ingin bicara penting !! " matanya melotot memandangku
" Iya Aku sudah tahu kok, tentang kekasihmu ?? "
" Berani juga kamu datang ? " katanya ketika melihatku
" Kan kamu yang minta " jawabku dengan santai
Dia pun mengajaknya duduk, mengambil tempat di pojok, kami duduk
berhadapan.
" Aku ingin bicara penting !! " matanya melotot memandangku
" Iya Aku sudah tahu kok, tentang kekasihmu ?? "
" Kamu suka dengan dia ? "
" Ahh biasa aja, kami hanya berteman " jawabku santai
" Jujur saja, Aku sudah tahu semuanya "
" Ahh biasa aja, kami hanya berteman " jawabku santai
" Jujur saja, Aku sudah tahu semuanya "
" Kamu salah, ya kamu salah paham " kataku dengan mimik menegaskan
" Maaf yah, sekali lagi Aku katakan Anda salah, saya tidak pernah menggoda kekasihmu "
Pelayan pun datang membawakan kami minuman yang Aku pesan tadi, obrolan kami terputus sejenak. Aku pun menyendok es teler gula merah yang sangat dingin itu.
" Hei cewek penggoda "
Pelayan pun datang membawakan kami minuman yang Aku pesan tadi, obrolan kami terputus sejenak. Aku pun menyendok es teler gula merah yang sangat dingin itu.
" Hei cewek penggoda "
begitu katanya, Aku pun kaget, perempuan modis ini yang Aku kira berpendidikan tinggi ternyata mengucapkan kata seperti itu yang tidak sebanding dengan penampilannya. Aku tersenyum.
" sekasar itukah ? " kataku sambil mengaduk2 minumanku
Aku tau dia sangat marah, kemarahannya memang wajar, karena dia mengira akulah yang menggoda kekasihnya.
" Apa tidak ada lagi cowok di dunia ini sampai kau menggodanya yang jelas-jelas Kamu tahu dia kekasihku " perempuan itu marah terlihat dari pipinya yang memerah dan tatapan tajamnya
" sepertinya Anda cari tahu dulu kekasihmu, apakah dia benar-benar mencintai Anda, saya tidak pernah menggoda kekasihmu, justru kekasihmulah yang menggodaku, tapi maaf saya tidak pernah sedikitpun termakan oleh rayuan kekasih Anda "
Aku tau dia sangat marah, kemarahannya memang wajar, karena dia mengira akulah yang menggoda kekasihnya.
" Apa tidak ada lagi cowok di dunia ini sampai kau menggodanya yang jelas-jelas Kamu tahu dia kekasihku " perempuan itu marah terlihat dari pipinya yang memerah dan tatapan tajamnya
" sepertinya Anda cari tahu dulu kekasihmu, apakah dia benar-benar mencintai Anda, saya tidak pernah menggoda kekasihmu, justru kekasihmulah yang menggodaku, tapi maaf saya tidak pernah sedikitpun termakan oleh rayuan kekasih Anda "
perempuan itu sepertinya semakin marah padaku, aku mendengar gerutuk-gerutuk giginya menahan marah padaku, senyumnya pun tak terlihat sedikitpun…. Aku lanjutkan menikmati minuman dinginku hinggu habis.
" kenapa cuman Aku yang Kamu temui ? bisa saja kekasihmu menggoda perempuan-perempuan lain di luar sana, apalagi Ia itu cukup tampan dan berkecukupan, Ia bisa memakai uangnya untuk untuk merayu perempuan lain, termasuk Anda "
setelah Aku bicara, perempuan itu terdiam.
" kekasihmulah yang mulai menghubungiku dengan seribu rayuannya, tapi Aku selalu mengingatkannya bahwa Andalah kekasihnya, tapi Ia tak pernah menganggap Anda , kalau Ia serius Ia tak mungkin berkata seperti itu kepadaku, jadi jangan terlalu cepat menuduh orang dan jangan mudah terpengaruh dengan orang seperti kekasihmu "
“Kekasihmu yang merayuku, bukan aku yang menggoda!”
lalu Akupun pergi meninggalkan perempuan itu sendirian, bersama gelas kosong bekas minumanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar