Aku tahu harapanmu masih berserak
Terkadang hatimu getir sendiri
Aeni...
meski Aku tak melihat kedengkian
kemunafikan
kekecewaan
tetap pengap Aku rasa
Aeni...
Malam semakin larut
Meski terjatuh pada jurang relung
hasrat haru biru
jiwa riuh bungkam
remuk redam dipaksa beku
Ohh biarlah Aeni
nikmati sajalah cara hati menyelimuti ketulusan
Aeni...
izinkan Aku merangkum kisah kita
menyaksikan deru roda berjalan
tak peduli keangkuhan Rasa
biarkan melambung ke angkasa
nampaknya lebih baik memilih bisu
iringi doa khusyuk dan khidmat
Puisi yang akan saya bacakan di Pentas Seni dan Budaya tanggal 20 Agustus nanti :)
yah semoga mbak Aeni nya hadir dan semoga grogiku tak menghantui ...
yah semoga mbak Aeni nya hadir dan semoga grogiku tak menghantui ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar